I.
Judul
Praktikum dan Tanggal Praktikum
a.
Judul Praktikum : Memperkirakan Kuantitas Polusi Air Hujan
b.
Tanggal Praktikum : 01 Mei 2012
II.
Tujuan
Pengamatan
1.
Mengetahui pengaruh hujan asam terhadap
pertumbuhan tanaman
2.
Membuat laporan ilmiah hasil percobaan
III.
Dasar
Teori
Hujan asam
diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat
karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan
oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam
nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang
asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang
terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Sumber
Secara alami hujan asam
dapat terjadi akibat semburan dari gunung
berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi,
mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga
listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan
pertanian (terutama amonia).
Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan
kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Reaksi
pembentukan
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan
asam sebagai berikut:
Sejak dimulainya
Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer
turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara,
merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area
industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber
ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan
asam.
Masalah hujan asam
tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan
industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk
mengurangi polusi
lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang
dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan
lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi
sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya
curah hujan di sini.
Dampak
Terdapat hubungan yang
erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH
di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau
lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan
menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk
keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di
danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan
di sekitar insangnya
sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi
sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi
oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga
nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur
dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi
yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang
terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di
air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium
dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Metode
Pencegahan
Di Amerika
Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue
gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang
dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum
digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber
pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap
dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga
diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta
bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur
menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan
dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi
sulfat industri.
IV.
Alat
dan Bahan
1. Empat
pot/ gelas air mineral bekas 6. Mistar
2. Dua
buah botol penyemprot 7. Tanah
3. Kertas
Ph 8. Air
4. Pipet
tetes satu buah 9. Sari jeruk nipis
5. Pena
penanda/ label 10. Biji
V.
Langkah
Kerja
1. Isi
keempat pot atau gelas air mineral bekas dengan tanah.
2. Beri
label/ tanda dua pot dengan label “asam” dan dua pot lainnya dengan label
“normal”.
3. Tanam
satu biji kacang tanah pada setiap pot.
4. Letakkan
keempat pot di tempat yang cukup terkena cahaya matahari.
5. Setiap
dua hari, siram dengan air. Lakukan terus hingga daunnya tumbuh.
6. Buat
larutan asam dengan cara mencampurkan lima tetes sari jeruk nipis dengan satu
liter air. Ukur larutan asam dengan menggunakan kertas pH. Tingkat keasaman
larutan yang diharapkan adalah 3. Jika terlalu asam, tambahkan air. Jika kurang
asam, tambahkan jeruk nipis.
7. Isi
satu botol penyemprot dengan larutan asam, sedangkan botol penyemprot lainnya
dengan air biasa. Jangan lupa memberi tanda “air biasa” pada botol penyemprot
berisi air dan label “air asam” pada botol penyemprot berisi larutan asam.
8. Semprotkan
air dalam penyemprot berlabel “air biasa” di daun pada tanaman pot berlabel
“normal”.
9. Semprotkan
larutan asam dalam penyemprot berlabel “air asam” di daun pada tanaman pot
berlabel “asam”
10. Tulis
pada buku catatanmu hipotesis (dugaan) tentang pertumbuhan tanaman kacang yang
telah disemprot dengan air biasa dan yang disemprot dengan air asam. Hipotesa
yang kamu buat perlu didasarkan pada informasi dari buku tentang pengaruh hujan
asam terhadap pertumbuhan tanaman.
11. Ulangi
langkah 8 dan 9 setiap hari selama dua minggu. Ukur tinggi tanaman dengan
menggunakan mistar setiap hari. Catat hasil pengukuranmu.
12. Buatlah
laporan hasil pengamatan yang berisi :
a. Judul
b. Tujuan
c. Alat
dan bahan
d. Cara
kerja
e. Hasil
pengamatan. Hasil pengamatan berisi tinggi tanaman dari mulai hari pertama
penyemprotan hingga hari ke-14 penyemprotan dalam bentuk grafik.
f. Kesimpulan.
Bandingkan hipotesis
yang kamu buat dengan hasil percobaanmu. Apakah hasil percobaanmu mendukung
hipotesis?
VI.
Hipotesis
Hujan asam terjadi karena gas belerang oksida (SO,
SO2 ) bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat yang
menyebabkan air hujan bersifat asam.
Pada
percobaan tersebut, tanaman kacang yang
di semprot air yang mengandung larutan asam pertumbuhannya akan terganggu
dibandingkan dengan tanaman yang di semprot dengan air biasa/ aquades. Hal ini disebabkan karena :
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/USER5%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/USER5%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/USER5%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.png)
Sedangkan tanaman kacang yang di
siram dengan Aquades akan tumbuh sebagaimana mestinya, karena belum tercemar
larutan asam.
VII.
Hasil
v Table Pengamatan Tanaman Kacang
Hari/ Tanggal
|
Asam Kering
|
Netral Kering
|
Keterangan
|
Senin,07-05-2012
|
8 cm
|
4 cm
|
- Kacang
yang disemprot larutan asam daunnya lebih kecil (sempit) dan tanaman kacang
tersebut layu.
- Sedangkan
kacang yang disemprot dengan air biasa daunnya lebih besar (lebar) dan
tanaman tumbuh subur.
|
Rabu,
09-05-2012
|
13 cm
|
8 cm
|
|
Jumat,
11-05-2012
|
19 cm
|
12 cm
|
|
Senin,
14-05-2012
|
21 cm
|
18 cm
|
|
Rabu,
23-05-2012
|
22 cm
|
23 cm
|
|
Jumat,
25-05-2012
|
23 cm
|
24 cm
|
Gambar
grafik pengamatan
Analisis
:
Dari grafik tersebut, dapat
diketahui bahwa tanaman kacang pada semua perlakuan mengalami penambahan
panjang tetapi yang membedakan satu dengan yang lain yaitu perkembangan dan
pertumbuhan tanaman serta bentuk fisik tanaman.
Pada tanaman kacang yang disiram larutan asam pertumbuhannya
lebih lambat dibanding dengan tanaman kacang yang disiram Aquades. Kacang tanah dapat tumbuh dengan optimum apabila
di siram Aqudes atau pada pH 5,6.
Pada pH di bawah 5,6 pertumbuhan tanaman kacang tidak
optimum karena pada pH tersebut bakteri bintil dan proses nitrifikasi tidak
dapat berjalan dengan baik. Selain itu pada pH yang terlalu masam, tanaman akan
mengalami keracunan Al. Keracunan Al akan menghambat pembelahan sel akibatnya
akan terjadi pemendekan akar. Selain itu keracunan Al juga akan mengakibatkan
gangguan penyerapan hara mineral, sehingga akan terjadi penggabungan Al dengan
dinding sel yang mengakibatkan terjadinya penebalan dinding sel pada akar.
v Gambar Tanaman Kacang
Gambar
Netral Rendam
|
Gambar Asam Kering
|
VIII.
Pembahasan
Setelah
melakukan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa biji kacang dapat tumbuh bukan
karena direndam maupun tidaknya biji, melainkan karena:
-
mutu
dan kualitas kacang itu sendiri
-
media
penanaman
-
cara
menanam
-
cahaya
yang diterima
Setelah
tanaman kacang tingginya sama, salah satu kacang disiram air yang mengandung
karutan asam, sedangkan kacang yang lain disiram air biasa/ Aquades.
Pada hari pertama tanaman yang
disiram larutan asam tumbuh seperti biasa. Pada
semua perlakuan mengalami penambahan panjang tetapi yang membedakan satu
dengan yang lain yaitu perkembangan dan pertumbuhan tanaman serta bentuk fisik
tanaman.
Setelah
disiram larutan tersebut, ternyata tanaman kacang masih tetap tumbuh, tetapi
pertumbuhannya lebih lambat dibanding dengan tanaman kacang yang disiram air
biasa. Hal itu disebabkan karena Larutan asam yang telah disemprot akan larut
bersama nutrisi didalam tanah yang akan menyapu kandungan tersebut sebelum
tanaman kacang dapat menggunakannya untuk tumbuh.
Selain itu, semakin
lama tanaman yang disiram larutan asam, daun dan batangnya lebih kecil
dibanding dengan tanaman kacang yang
disiram air biasa. Hal itu dikarenakan larutan tersebut akan melepaskan zat kimia beracun seperti
alumunium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini
dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun
berguguran ataupun layu, selebihnya tanaman kacang akan terserang penyakit,
kekeringan dan mati.
Kacang tanah dapat tumbuh dengan optimum apabila di siram Aqudes atau
pada pH 5,6. Pada pH di bawah 5,6 pertumbuhan tanaman kacang tidak optimum
karena pada pH tersebut bakteri bintil dan proses nitrifikasi tidak dapat
berjalan dengan baik. Selain itu pada pH yang terlalu masam, tanaman akan
mengalami keracunan Al. Keracunan Al akan menghambat pembelahan sel akibatnya
akan terjadi pemendekan akar. Selain itu keracunan Al juga akan mengakibatkan
gangguan penyerapan hara mineral, sehingga akan terjadi penggabungan Al dengan
dinding sel yang mengakibatkan terjadinya penebalan dinding sel pada akar.
Pada
pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang telah kami buat
terbukti kebenarannya. Namun hasil percobaan tersebut belum sepenuhnya akurat. Kesalahan
percobaan dapat disebabkan karena :
ü Kurangnya
ketelitian dalam mengukur
ü Kesalahan
praktikan dalam pengukuran dan penghitungan
ü Factor
lingkungan atau abiotik seperti tanah, air, cahaya dan kelembapan.
IX.
Kesimpulan
Setelah
melakukan percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kacang tanah dapat tumbuh dengan optimum apabila
di siram Aqudes atau pada pH 5,6. Pada pH di bawah 5,6 pertumbuhan tanaman
kacang tidak optimum karena pada pH tersebut bakteri bintil dan proses
nitrifikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu pada pH yang terlalu
masam, tanaman akan mengalami keracunan Al. Keracunan Al akan menghambat
pembelahan sel akibatnya akan terjadi pemendekan akar.
Selain itu larutan asam tersebut dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman kacang menjadi lambat dan terhambat karena Larutan
asam yang telah disemprot akan larut bersama nutrisi didalam tanah yang akan
menyapu kandungan tersebut sebelum tanaman kacang dapat menggunakannya untuk
tumbuh. Selain itu, larutan tersebut
akan melepaskan zat kimia beracun seperti alumunium, yang akan bercampur
didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan
menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran ataupun layu, selebihnya
tanaman kacang akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
X.
Daftar
Pustaka
Ø Syamsuri, Istamar., dkk. 2007. IPA Biologi untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Ø Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Ø Reza Fredo
Simarmata. Dampak Hujan Asam Terhadap Perkecambahan
Tanaman Budidaya. (Online). (http://putrakecilibu.blogspot.com/2012/04/dampak-hujan-asam-terhadap.html/, diakses pada hari Sabtu, 26 Mei 2012, pukul 09.37).
Ø Anonim. Hujan Asam.
(Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam, diakses pada hari Kamis, 24 Mei 2012, pukul 13.20)
Kebumen,
28 Mei 2012
Praktikan,
0 komentar:
Posting Komentar