BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan
zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini terjadi pada seluruh
kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti
pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok,
seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan
usaha sebagai peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha
semakin berlomba-lomba untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk
makanan instan yang beredar di pasaran semakin memanjakan konsumen
apalagi utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang
sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa kian
sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola hidup
konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa
jenis makanan instan dari makanan ringan sampai makanan
pokok yang digantikan dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam
diri mereka. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan
sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian
makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja mengabaikan pola makan yang
sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah banyak dan jangka
waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang terkandung dalam
makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang menderita
penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan.
Lalu apakah yang sebenarnya terkandung dalam makanan instan? Bagaimana
pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan remaja?
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah
yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa
saja zat yang terkandung dalam makanan instan?
2. Bagaimana
pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?
3. Mengapa
dapat mempengaruhi pola makan?
4. Bagaimana
solusi untuk menggunakan makanan instan secara sehat
C. Tujuan
Penelitian
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai
berikut :
1. Mengetahui
kandungan makanan instan
2. Mengetahui
pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3. Menemukan
solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4. Menemukan
cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat
D. Manfaat
Penelitian
Karya tulis ini diharapkan dapat
bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, karya tulis
ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang angka putus sekolah di Kabupaten
Kebumen. Sementara untuk manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Bagi
remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu
sering mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang
berbahaya dan pola makan yang tetap terjaga dengan baik.
2.
Bagi
khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana mengkonsumsi
makanan instan secara baik.
3.
Bagi
tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan
penyuluhan tentang dampak penggunaan makanan instan secara berlebihan dan
pengaruhnya terhadap kesehatan.
4.
Bagi
peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian
lanjutan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian Makanan Siap Saji dan
kandungannya
- Makanan siap saji
Makanan siap saji yang dimaksud
adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan
cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan
pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk
mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji
biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn
flakes sebagai makanan untuk sarapan.
- Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia yang
dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas,
menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
- Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau
tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk,
dan memudahkan transportasi.
·
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif
dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
1)
agen emulsi yaitu aditif yang
berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2)
agen penstabil dan pemekat contohnya
alginat dan gliserin,
3)
agen penghalang kerak untuk mencegah
penggumpalan,
4)
agen peningkatan nutrisi contohnya
berbagai vitamin,
5)
agen pengawet contohnya garam nitrat
dan nitrit,
6)
agen antioksidan contohnya vitamin C
dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol),
7)
agen pengembang untuk roti dan bolu,
8)
agen penyedap rasa contoh monosodium
glutamat (MSG),
9)
bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas
juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
Disamping
bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan aturannya
sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang
penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet
yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah
yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah
pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan
untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk
menimbulkan warna merah.
·
Kemasan makanan siap saji
Sampai saat
ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia
sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan
harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa
faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik,
mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang
digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan
nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan
buah, susu, makanan lauk-pauk).
B.
Dampak Makanan Siap Saji
- Manfaat makanan siap saji
Makan siap
saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003).
Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala
kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan
pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.
- Bahaya makanan siap saji
World Health Organization
(WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa
ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi
dalam 3 katagori yaitu :
1)
aspek toksikologis, katagori residu
bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh,
2)
aspek mikrobiologis, mikroba dalam
bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran
pencernaan, aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan
kekebalan tubuh.
Dampak
negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak
negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif
|
Dampak terhadap kesehatan
|
Sulfit
|
· Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.(
Intisari,2001)
|
Zat Warna
|
·Menimbulkanalergi
· Menimbulkan kanker hati · Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.( Arbor,1997) |
MSG
|
· Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003) |
BHT&BHA
|
· Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang
alergi terhadap aspirin. (Intisari ,2001)
|
Pemanis
|
· Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan). · Mutagenik. |
Disamping
bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh
konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas.
Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena
terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi
hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir
mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat
karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam
bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
C.
Pola Makan Sehat
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan
sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat
diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara
sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan
sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan
seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah pola makan yang teratur di
mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai
dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang
merupakan sudah anjuran mendasar yang hakiki bagi semua orang. Di mana asupan
zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh
tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran penting sebagai penopang sumber
tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia. Zat karbohidrat terdapat
pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa
mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-tepungan setiap kali makan.
Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila tubuh mengalami
ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling mudah
didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari
biasanya.
Gula
Gula bisa didapat pada makanan,
antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu dan kue manis.
Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau karena zat
gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan
demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
Lemak
Banyak yang belum mengetahui,
bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga, namun karena bentuknya lebih
memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak merupakan zat yang bersifat
sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh
menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit
bebek dan lemak hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan
tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat
protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada:
Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama,
vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu melancarkan kinerja tubuh.
Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi
tubuh, diantara lain :
- Membantu menurunkan glukosa darah
- Membantu menurunkan lemak darah
- Melancarkan buang air besar
Manfaat
Pola makan sehat dan seimbang sangat
bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan
dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola makan sehat dan seimbang
juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan sangat
berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh
dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan
menimbulkan dampak negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan
ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Contoh Pola Makan Tidak Sehat
Melewatkan sarapan
Banyak orang yang masih belum
menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi sebagian orang, sarapan berarti
hanya mengisi makanan ke perut saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Makan sebelum tidur
Belum ada penelitian yang mampu
membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat menyebabkan bertambahnya berat
tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu banyak atau menyantap makanan
pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat mengurangi kualitas
dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya, esok hari
Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para ahli
mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja
lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung
pada saat kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat
membuat perut Kita serasa “terbakar” menjelang saat tidur.
Makan sambil melakukan kegiatan lain
Selain terlihat tidak sopan, tapi
makan sambil berbicara di telepon, bermain video game atau yang lebih parah,
menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan lebih banyak. Jika melakukan
hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita terus bertambah. Makan
sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori
yangKita santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih
sulit lagi menghentikan jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.
Kurang minum air putih
Air putih sangat penting bagi kehidupan
setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang tak diketahui oleh banyak orang adalah
bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum air putih ternyata dapat membuat
proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah tubuh membutuhkan air
untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis proses
pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari.
Para ahli menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga
kesehatan. Jika selama ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain,
alangkah baiknya jika kita menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan
minum air putih. Biasakan diri untuk meminum segelas air putih setelah bangun
dari tidur.
Kurang menyantap sayur dan buah
Makanan dengan rasa sayur atau buah
tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur dan buah. Contohnya adalah permen,
berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli menganjurkan untuk menyantap
minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah dan
sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa tubuh
membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu
sayangilah tubuh kita.
Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat
dan Seimbang
Kemajuan yang terjadi di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak menimbulkan perubahan,
baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya. Perubahan gaya hidup
dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan banyak orang
memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi
waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang
banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi
oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya duduk belajar, menyelesaikan
tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba instan ini menyebabkan
banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood untk
dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya
berbagai penyakit degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi
penerus bangsa
BAB III
METODE
PENULISAN
Penyusunan
karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Data-data yang terkumpul penulis dapatkan melalui studi pustaka dan dianalisis
menggunakan metode kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai
sumber. Berikut penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.
A.
Metode Pengumpulan Data
1. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan pada
satu narasumber. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka
dengan tujuan agar subjek mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan
mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Wawancara dilaksanakan pada Jumat 29
Mart 2013 di desa Panjagsari, Gombong. Beliau berprofesi sebagai ahli gizi di
Puskemas wero Gombong 1.
2.
Metode Angket
Metode ini dilakukan pada
banyak sumber. Kami melakukan penyebaran angket pada remaja SMA umum. Jumlah angket yang disebar
berjumlah 90 angket. Penyebaran angket diaksanakan pada Selasa, 12 Maret 2013.
B. Metode
Analisis Data
Metode analisis
yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskripsi kualitatif. Data-data
yang penulis peroleh berupa data verbal (dari proses wawancara) dan foto (dari
observasi). Data tersebut diolah menjadi kalimat yang padu dan disajikan dalam
bentuk rangkaian paragraf yang dilengkapi dengan skema dan gambar. Dengan
begitu, pembaca akan lebih mudah memahami materi yang penulis sajikan.
BAB
IV
DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Analisa
data
Berdasarkan
agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat keseringan remaja
dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang sering di konsumsi dan keluhan setelah mengkonsmsi baan
makanan tersebut. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :
Ø Tingkat
keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari
Ø Remaja
mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.
Ø Jenis
makanan instan
Jenis
makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1. Mie
instan
2. Makanan
ringan (snack)
3. Nuget
4. Susu
5. Softdrink
a.
Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi
makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut:
1. Pola
makan yang tidak teratur
2. Jarang
mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)
b.
Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. Sakit
perut
2. Maag
3. Radang
tengorokan
4. Pusing
5. Batuk-batuk
B. Pembahasan
1.
Makanan
Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan data yag diperoleh makanan
instan yang dikonsumsi berpengaruh pada pola makan dan kesehatan pada remaja.
Pengaruh yang paling umum disebabkan oleh zat kimia yang terkadung dalam
makanan tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di dalam makanan ini
secara perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal
ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti
BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton
peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih banyak kandunga kimia yang
terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan bagian yang sangat
merusak kesehatan kita.
Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan
Federation of the American Society for Experimental Biologi adalah rasa
terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang
pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat,
rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan
dampak ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi,
pada ambang batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka
dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan
gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang
mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG
juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta
penurunan kecerdasan.
Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam
makanan agar kandungan di dalam amakan tersebut tidak cepat hilang seperti
vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan
menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila
kita menelusuri kemasan yang dipakai makan tersebut. menurut Hengky Dermana,
hanya 10% makanan cepat saji yang sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastic
mengandung PVC yang menghambat testosterone (Flack, 1992) dan kemasan
kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl chloride monomer). (Meida
Indonesia, 2003).
Makanan adalah salah satu
komponen yang terkait lagsung dengan kondisi kesehatan sesorang. Makanan
berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi kesehatan yang prima bagi
sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:
a)
Mengandung cukup zat gizi
Makanan
yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat gizi yang di
butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:
a.
Karbohidrat sebagai sumber energy utama
b.
Protein sebagai komponen pembangun sel dan
jaringan tubuh
c.
Lemak
sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin dan cadangan
energy.
d.
Vitamin
sebagai komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel
e.
Mineral
sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut
memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f.
Serat
untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran
pencernaan.
g.
Air
sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b)
Tidak
mengandung zat-zat berbahaya
Suatu
makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun kondisi
seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar sehat.
Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di dalamnya,
tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di sebabkan oleh factor lain
yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan
makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena pertumbuhannya di bantu
oleh pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang
tampak segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu
sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet, pewarna,
penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak
menimbulkan penyakit didalam tubuh.
Bahan pengawet
Bahan
pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat,
propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah
formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk mengawetkan
makanan sehingga bisa tahan lama.
Bahan pewarna
Bahan
pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan ini ada yang di
alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat
hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi
warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui
serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow,
Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.
Beberapa
zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan mewarnai
makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.
Bahan
pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara berlebihan.
Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan untuk makanan
dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap
rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti
cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek
samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap
rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap sintesis
yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food
maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang
dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan
daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
C. Pengaruh terhadap pola makan
Remaja
yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka mengonsumsi makanan
instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan
pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan
dalam satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya
akan terasa sekitar 10 tahun mendatang.
Pola
makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian. Mereka
akan lebih cenderung ngemil daripada
makan makanan yang sehat yang seharusnya mereka konsumsi dalam masa
pertumbuhan. Apabila di rumah orang tua tidak memaksa anaknya untuk makan, anak
ini tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih senang makan di luar
rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu, peran
orang tua dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat
penting untuk perkembangannya.
D. Pengaruh terhadap kesehatan
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di
timbulkan oleh makanan instan,
1. Maag
Maag
atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah
peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor
iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan
dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan
kemudian mengalirkan ke usus kecil. Selain itu iritasi dapat juga disebabkan
oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah yang kronis dan bahan racun.
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak Helicobacter pylori. H.pylori
berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari
mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Hingga saat ini belum ada cara yang
mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain memperbaiki pola hidup
dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
1)
Atur
pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak,
banyak makan makanan berserat)
2)
Hindari
minuman yang mengandung alkohol
3)
Berolahraga
secara teratur
4)
Berhenti
merokok
5)
Hindari
penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
2.
Diabetes
Diabetes
adalah Suatu jenis penyakit yang
terjadi pada seseorang akibat kandungan gula darah di dalam tubuh tidak
terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada tubuh seseorang.
Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis
atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis
yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat
adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu
adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :
Ø
Faktor keturunan
Ø
Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
Ø
Tekanan darah tinggi
Ø
Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
Ø
Level kolesterol yang tinggi
Ø
Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
Ø
Merokok dan Stress
Ø
Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
Ø
Kerusakan pada sel pankreas
E.
Upaya
Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi
dampak negatif zat aditif makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara
lain :
1.
Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap
saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin.
Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah
Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam
brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam
bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati,
beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga
tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang
jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah
2.
Secara eksternal
Produsen; diperlukan
kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan
pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan
termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan
pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku.
Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan
memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM);
memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat
sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela
konsumen
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis
menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap sehat dan seimbang sangatlah
penting khususnya di kalangan remaja
yang memiliki pola makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya
bahan makanan instan yang sangat banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat
melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya
sangat besar yaitu kecanduan racun yang seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang
nyata adalah tubuh para remaja yang digroggoti secara perlahan dan akan
menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari sekarang akan lebih baik
daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan akan tetapi
tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat yang
bergizi.
B.
Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1.
Bagi para
remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap
mengutamakan makanan sehat.
2.
Bagi orang tua
harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang
jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.
3.
Produsen; diperlukan
kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan
pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan
termasuk zat aditif yang ditambahkan
4.
Pemerintah; melakukan
pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku.
Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan
memanfaatkan sumber makanan lokal.
5.
Non-pemerintah
(LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen,
mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik,
mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan
pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
32 komentar:
makasih ya, pas bgt untuk tugas maindmap di sekolah :)
iya sama sama, semoga bermanfaat :)
ijin share yaa.. KTI nya baguus bgtt,, Terimakasih
terima kasih banyak, membantu sekali untuk referensi :)
trimakasih bnyak ea,,sngat mbantu skali,,:)
izin copas yee buat tugas.. :)
makasih ya kk atas KTI ! sangat berguna bagi kami sebagai pelajar
Izin copas ya buat tugas
kak untuk abstrak, kata pengantar, dan daftar isi ada contohnya tidak? terima kasih sebelumnya (:
Makasih ya sudah di share makalahnya.. buat refrensi tugas KTI juga, hehe.. :)
tingkatkan maya......
good :D keep writing (y)
terima kasih.. :D
izin copas buat KTI
Arigatou Gozaimatsu yaa~~
makasih....
terima kasih
luar biasa...
gomawo kakak.... izin copas yaa..
trimakasih infonya...
izin copas ya min... sukses selalu...
its very good your blog, thanks for your blog
taruhan judi dewa poker terpercaya
daftar pustakanya kog nggk ada y ?
izin copas yaa..
thanks :)
arigatou
daftar pustakanya donk???!!!
izin copas ya kaa. makasih banget, sangat sangat membantu :)))
sip makasihhh
ini tampilannya sih unyu bet ceunah..
makasih kak, ijin copas untuk kti yaa
makasih mbak
mantapppppppppppp........................ijinnn share yaa :-D
Posting Komentar