Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Selasa, 02 April 2013

Laporan Tes Bahan Makanan

Diposting oleh MAYA AFIFAH di 12.05

 I.            Judul Praktikum dan Tanggal Praktikum
a.       Judul Praktikum                   : Tes Bahan Makanan
b.      Tanggal Praktikum               : 18 Januari 2013

II.            Tujuan Pengamatan
1.      Menguji keberadaan kandunganzat gizi (karbohidrat, protein , lemak) pada berbagai bahan makanan

III.            Alat dan Bahan

Ø  Alat              :
1.      Tabung reaksi
2.      Pipet
3.      Papan tes porselen
4.      Pembakar spiritus/ Bunsen
5.      Mortar dan alat tumbuk
6.      Larutan Iodin
7.      Larutan Biuret
8.      Kertas Koran atau kertas minyak
9.      Lampu dop
10.  Gelas beker

Ø  Bahan          :
1.      Nasi baru
2.      Nasi + 12 jam
3.      Nasi oyek
4.      Pisang
5.      Kentang rebus
6.      Telur rebus
7.      Tahu
8.      Tempe
9.      Mentega
10.  Minyak goreng

IV.            Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:

1.      Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2.      Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3.      Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4.      Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak
5.       Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh, sebagai bahan  pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan pembentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak serta protein.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a.       Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu. Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat ditemukan dalam buah-buahan dan madu.
b.      Disakarida merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua. Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis, serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI.
c.       Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya glikogen, amilum, dan selulosa
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh. Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usus melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa
Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan basa cairan tubuh
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari hewan,  misalnya daging, telur, susu, dan ikan.
 Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging
Glukosa
Glukosa suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.Glukosa (C6H12O6) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi.Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan.
Glukosa dapat dibentuk dari formal dehida pada keadaana biotik , sehingga akan mudah tersedia bagi system biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.
Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasiakut  seperti diabetes,  kebutaan,  gagal  ginjal,  dan  kerusakan  saraf  periferal, kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

V.            Prosedur  Kerja
1.      Bentuklah kelompok beranggotakan 5 orang. Buatlah table seperti contoh berikut. Pada kolom “Bahan Makanan”, tulislah bahan makanan yang telah disediakan ( tahu, tempe, pisang, dll). Kemudian tentukan jenis zat gizi yang terkandung pada bahan makanan tersebut (protein, karbohidrat, glukosa dan lemak) dan tulislah pada kolom disebelahnya.
2.      Percobaan ini dilakukan untuk menguji apakah makanan yang telah dipersiapkan benar mengandung bahan gizi yang telah kalian tentukan pada table diatas. Masing- masing bahan makanan yang padat dihancurkan atau ditumbuk terlebih dahulu dengan menggunakan mortar. Pastikan bahwa alat- alat yang digunakan dalam percobaan dicuci terlebih dahulu saat menggunakannya pada bahan makanan yang berbeda, agar tidak mengkontaminasi masing- masing bahan.
3.      Lakukanlah uji- uji berikut ini :
a.       Uji Karbohidrat (amilum) dengan larutan iodine
1)      Letakkan masing- masing bahan makanan yang telah dihancurkan pada papan tes porselen. Catatlah warna setiap bahan makanan.
2)      Teteskan larutan Iodin dan amatilah perubahan yang terjadi pada bahan makanan tersebut.
3)      Bila larutan berubah warna menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji terbukti mengandung karbohidrat (amilum)
4)      Catatlah pada table pengamatan, bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat dan bahan makanan apa saja yang tidak.
b.      Uji Protein dengan larutan Biuret
1)      Langkah yang dilakukan sama dengan langkah pada uji karbohidrat, hanya saja larutan yang digunakan adalah larutan Biuret.
2)      Jika terbentuk warna ungu atau lembayung muda maka bahan terse but mengandung protein.
c.       Uji Glukosa dengan larutan Benedict
1)      Masukkan bahan makan yang telah di tumbuk ke dalam tabung reaksi. Berilah label pada tabung reaksi tersebut dan namai sesuai bahan makanan.
2)      Panaskan air dalam gelas ukur sampai mendidih. Setelah mendidih teteskan larutan benedict ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet dan masukkan tabung reaksi ke dalam air yang mendidih tadi.i perubahan warna yang terjadi
3)      Amatilah perubahan warna yang terjadi. Jika terbentuk warna merah maka bahan tersebut mengandung glukosa. Bandingkan hasil percobaan untuk tiap bahan makanan yang kamu uji.

d.      Uji Lemak
1)      Buatlah kotak- kotak berukuran 5 x 5 cm pada kertas buram.
2)      Oleskan tiap bahan makanan yang telah ditumbuk tadi pada kotak- kotak tersebut. Keringkan kertas tersebut dibawah lampu dop.
3)      Amatilah perubahan yang terjadi. Apabila kertas buram tampak transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.s








VI.            Hasil
No.
Bahan Makanan
Hasil Percobaan
     Glukosa
Amilum
Protein
Lemak
1.
Nasi Baru
+
+
_
_
2.
Nasi + 12 jam
+
+
_
_
3.
Nasi Oyek
_
+
_
_
4.
Pisang
+
+
_
_
5.
Kentang rebus
+
+
_
_
6.
Telur ( kuning)
+
_
+
+
7.
Telur  (putih)
+
_
+
+
8.
Tempe
_
_
+
_
9.
Tahu
_
_
+
_
10.
Mentega
_
_
_
+
11.
Minyak goreng
_
_
_
+
Lampiran Foto :










Gambar 1                                                                   Gambar 2

>> Gambar 1 dan 2 : bahan makanan yang ditumbuk dimasukkan ke papan tes porselen kemudian ditetesi larutan Iodin untuk menguji amilum dan larutan Biuret untuk menguji protein pada bahan makanan tersebut.




>> Gambar 3 : bahan makanan yang telah ditumbuk, masing- masing di masukkan ke dalam tabung reaksi , kemudian ditetesi larutan Benedict untuk menguji glukosa pada bahan makanan tersebut.

Gambar  3
>> Gambar 4 : tabung reaksi yang berisi tumbukan bahan makanan tersebut di masukkan ke dalam air yang mendidih untuk mengetahui perubahan yang terjadi                                                     
Gambar 4
VII.            Pembahasan
Pada percobaan tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengetahui kandungan zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan.Beberapa indicator uji makanan yang digunakan dalam percobaan tersebut untuk mengetahui kandungan zat gizi dalam makanan adalah:
1.            Lugol
*      Adalah larutan yang digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi larutan Lugol berwarna hitam/ kebiruan, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
2.            Biuret
*      Adalah larutan yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan larutan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung muda.
3.        Benedict
*    Adalah larutan yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi ketika larutan benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa akan terjadi perubahan warna dan menghasilkan warna merah bata.
4.    Kertas buram
*    Adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram dan tunggu hingga kertas buramnya mengering. Jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji Nasi Baru
 Sebelum dilakukan uji makanan, nasi baru yang telah ditumbuk berwarna putih. Namun, setelah ditetesi larutan Iodin, warnanya berubah menjadi hitam kebiruan. Ini menandakan bahwa nasi baru mengandung amilum. Selain itu, saat di uji dengan larutan Benedict kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus, nasi baru tersebut berubah warna menjadi merah. Ini menunjukkan bahwa nasi juga mengandung glukosa.
Akan tetapi saat ditetesi larutan Biuret warnanya tidak berubah, sehingga dapat diketahui bahwa nasi baru tidak mengandung protein. Selain itu nasi baru juga tidak mengandung lemak, karena saat di oleskan ke kertas buram tidak meninggalkan bekas.
Uji Nasi Lama
Setelah dilakukan uji amilum, yaitu setelah ditetesi larutan Iodin ternyata nasi yang sudah dibiarkan 12 jam tetap mengandung amilum, karena saat ditetesi Iodin warnanya berubah menjadi hitam. Selain itu, nasi yang sudah basi tersebut masih mengandung glukosa walaupun hanya sedikit karena warnanya berubah menjadi merah saat dicampur Benedict dan dipanaskan diatas pembakar spiritus.
Seperti halnya nasi baru, nasi lama juga tidak mengandung protein dan lemak, karena saat ditetesi larutan Biuret warnanya tidak berubah serta tidak meninggalkan bekas pada kertas buram.
Uji Nasi Oyek
Nasi oyek juga termasuk makanan yang mengandung amilum karena saat ditetesi larutan Lugol berwarna hitam. Walaupun mengandung karbohidrat namun nasi oyek tidak mengandung glukosa, karena setelah ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan diatas pembakar spiritus, warnanya tidak berubah.
Selain itu nasi oyek juga tidak mengandung protein dan lemak, karena warnanya tidak berubah saat ditetesi larutan Biuret dan tidak meninggalkan bekas pada kertas buram.
Uji Pisang
Pisang merupakan buah- buahan sehingga mengandung glukosa karena saat ditetesi  larutan Benedict dan dipanaskan diatas pembakar spiritus menghasilkan warna merah. Selain itu, pisang juga mengandung amilum karena mengalami perubahan warna menjadi hitam saat ditetesi larutan Lugol.
Pisang tidak mengandung lemak, terbukti saat dioleskan pada kertas buram tidak menyebabkan kertas tembus pandang. Selain tidak mengandung lemak, pisang juga tidak mengandung protein. Karena tidak menunjukkan perubahan warna saat ditetesi larutan Biuret.
Uji Kentang Rebus
Kentang merupakan makanan yang mengandung karbohidrat.  Hal ini terbukti saat melakukan uji amilum pada kentang rebus. Setelah ditetesi larutan Lugol warnanya berubah menjadi kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa kentang rebus mengandung amilum.
Kentang rebus tidak mengandung protein dan lemak, karena saat dilakukan uji protein dan lemak tidak menunjukkan perubahan warna menjadi ungu atau lembayung muda saat ditetesi larutan Biuret  serta tidak menyebabkan kertas buram menjadi transparan.
Akan tetapi saat uji glukosa, kentang rebus tersebut berubah warna menjadi merah saat di tetesi larutan Benedict dan kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus. Sehingga apabila menurut data praktikum, kentang rebus tersebut mengandung glukosa. Namun, apabila ditinjau kembali, menurut teori kentang rebus tidak mengandung glukosa.
Uji Telur Rebus
Telur merupakan salah satu makanan yang kaya akan protein. Selain itu kuning telur juga mengandung amilum, lemak dan tentunya protein. Hal ini dapat dibuktikan dengan dilakukannya uji makanan. Saat uji amilum, warnanya berubah menjadi hitam kebiruan saat ditetesi larutan Lugol. Kemudian saat uji protein warnanya berubah menjadi ungu setelah ditetesi larutan Biuret. Selain itu pada uji lemak, setelah kuning telur tersebut dioleskan ke kertas buram, kertas buram berubah menjadi transparan. Akan tetapi saat uji glukosa yaitu dengan larutan Benedict kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus, kuning telur tersebut tidak mengalami perubahan warna menjadi merah, sehingga dapat dipastikan bahwa kuning telur tersebut tidak mengandung glukosa.
Seperti halnya kuning telur, putih telur juga mengandung protein karena saat ditetesi larutan Biuret warnanya berubah menjadi ungu. Selain itu juga mengandung amilum karena warnanya berubah menjadi hitam saat ditetesi Lugol. Putih telur juga tidak mengandung glukosa seperti kuning telur, karena tidak berubah warna menjadi merah saat ditetesi larutan Benedict kemudian dibakar. Berbeda dengan kuning telur, putih telur juga mengandung lemak akan tetapi hanya sedikit. Karena hanya meninggalkan sedikit bekas pada kertas buram.
Uji Tempe Rebus
Tempe juga merupakan makanan yang kaya akan protein karena terbuat dari kedelai. Sehingga saat uji protein dengan menggunakan larutan Biuret, warnanya berubah menjadi ungu. Akan tetapi tempe rebus tidak mengandung amilum, glukosa dan lemak karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan warna atau perubahan yang sesuai.





Uji Tahu Putih
Karena terbuat dari kedelai, tahu mengandung banyak protein. Hal ini dikarenakan pada uji protein, yaitu saat ditetesi larutan Biuret terjadi perubahan warna yang semula putih menjadi ungu. Sehingga terbukti bahwa tahu putih memiliki kandungan protein tinggi.
Seperti halnya tempe, tahu juga tidak mengandung amilum dan glukosa, apalagi lemak. Karena saat dilakukan uji makanan, tidak terjadi perubahan warna. Pada uji amilum, yaitu dengan larutan Lugol, tidak berubah warna menjadi hitam/ kebiruan. Saat diuji glukosa, tidak mengalami perubahan warna menjadi merah setelah ditetesi larutan Benedict yang kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus. Kemudian saat uji lemak juga tidak mengalami perubahan pada kertas buram menjadi transparan.
Uji Mentega
Mentega jelas mengandung lemak, karena saat di oleskan pada kertas buram jelas terlihat transparan. Namun mentega tidak mengandung amilum karena tidak berubah warna menjadi hitam saat ditetesi Lugol. Selain itu juga tidak mengandung protein dan glukosa karena saat uji protein tidak berubah warna menjadi ungu saat ditetesi larutan Biuret serta tidak berubah warna menjadi merah setelah ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan diatas pembakar spiritus. Sehingga mentega hanya mengandung lemak.
Uji Minyak Goreng
Seperti halnya dengan mentega, minyak goreng juga tidak mengandung zat gizi seperti amilum, protein dan glukosa, karena tidak mengalami perubahan warna sesuai prosedur saat dilakukan uji amilum dengan Lugol, uji protein dengan Biuret serta uji glukosa dengan Benedict kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus. Akan tetapi minyak goreng mengandung lemak karena menyebabkan kertas buram menjadi transparan saat dioleskan pada kertas buram tersebut.
Mungkin pada praktikum ini, data hasil pengamatan kami kurang akurat seperti pada kentang rebus. Adapun kesalahan- kesalahan dalam praktikum dapat disebabkan karena :
*      Alat yang digunakan untuk praktikum kurang berfungsi dengan baik ataupun sudah rusak
*      Terkontaminasinya alat dan bahan/ sudah tidak steril















VIII.            Simpulan
Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa larutan Lugol digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan,larutan Biuret digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam makanan, larutan Benedict digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan glukosa dalam makanan, sedangkan kertas buram digunakan untuk mengetahuiada tidaknya kandungan lemak dalam makanan.
Jika bahan makanan ditetesi larutan lugol dan menghasilkan warna hitam kebiruan, maka dapat disimpulkan bahwa makanan tersebut mengandung karbohidrat. Bahan makanan yang ditetesi dengan larutan biuret dan menghasilkan perubahan warna menjadi warna ungu/ lembayung muda, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.Bahan makanan yang dicampur dengan larutan benedict dan memanaskannya diatas pembakar spritus dan menghasilkan perubahan warna menjadi warna merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Jika bahan makanan dioleskan pada kertas buram dan meninggalkan noda transparan, maka bahan makan tersebut mengandung lemak.
Ø  Bahan makanan yang mengandung amilum      yaitu : nasi baru, nasi + 12 jam, nasi oyek, pisang dan kentang rebus.
Ø  Bahan makanan yang mengandung glukosa antara lain : nasi baru, nasi + 12 jam, pisang, kuning telur dan putih telur.
Ø  Bahan makanan yang mengandung protein yaitu : kuning telur, putih telur, tempe dan tahu putih.
Ø  Bahan yang mengandung lemak yaitu: mentega dan minyak goreng.

IX.            Daftar Pustaka
Ø  Aryulina, Diah., Choirul Muslim dan Syalfinaf Manaf.2010.Biology 2B for Senior High School Grade XI Semester 2.Jakarta:Esis.
Ø  Puspaningrum, Kartika.2012. Laporan Praktikum Biologi "Uji Makanan".(Online).(http://tikatizta.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-biologi-uji-makanan.html/, diakses pada hari Rabu, 23 Januari 2013, pukul 07.46)
Ø  Syamsuri, Istamar.,dkk.2007.Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga.





Kebumen, 25 Januari 2013
Praktikan,



Maya Afifah

1 komentar:

Ajeng Faiza Meidina mengatakan...

Terima kasih sangat membantu!! :)

Posting Komentar

 

MAYA'S LIFE Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review