Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Jumat, 21 September 2012

Contoh Laporan Hujan Asam

Diposting oleh MAYA AFIFAH di 10.47 0 komentar

 I.            Judul Praktikum dan Tanggal Praktikum
a.       Judul Praktikum                   : Memperkirakan Kuantitas Polusi Air Hujan
b.      Tanggal Praktikum               : 01 Mei 2012

II.            Tujuan Pengamatan
1.      Mengetahui pengaruh hujan asam terhadap pertumbuhan tanaman
2.      Membuat laporan ilmiah hasil percobaan

III.            Dasar Teori
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Sumber
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
Reaksi pembentukan
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
Sejak dimulainya Revolusi Industri, jumlah emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer turut meningkat. Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini, ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang-penyumbang utama hujan asam.
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.



Dampak
Terdapat hubungan yang erat antara rendahnya pH dengan berkurangnya populasi ikan di danau-danau. pH di bawah 4,5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau lebih tinggi akan membantu pertumbuhan populasi ikan. Asam di dalam air akan menghambat produksi enzim dari larva ikan trout untuk keluar dari telurnya. Asam juga mengikat logam beracun seperi alumunium di danau. Alumunium akan menyebabkan beberapa ikan mengeluarkan lendir berlebihan di sekitar insangnya sehingga ikan sulit bernapas. Pertumbuhan Phytoplankton yang menjadi sumber makanan ikan juga dihambat oleh tingginya kadar pH.
Tanaman dipengaruhi oleh hujan asam dalam berbagai macam cara. Lapisan lilin pada daun rusak sehingga nutrisi menghilang sehingga tanaman tidak tahan terhadap keadaan dingin, jamur dan serangga. Pertumbuhan akar menjadi lambat sehingga lebih sedikit nutrisi yang bisa diambil, dan mineral-mineral penting menjadi hilang.
Ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Tembaga di air berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.
Metode Pencegahan
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.
IV.            Alat dan Bahan
1.      Empat pot/ gelas air mineral bekas                6.     Mistar
2.      Dua buah botol penyemprot                          7.     Tanah
3.      Kertas Ph                                                       8.     Air
4.      Pipet tetes satu buah                                      9.     Sari jeruk nipis
5.      Pena penanda/ label                                       10.   Biji

V.            Langkah Kerja
1.      Isi keempat pot atau gelas air mineral bekas dengan tanah.
2.      Beri label/ tanda dua pot dengan label “asam” dan dua pot lainnya dengan label “normal”.
3.      Tanam satu biji kacang tanah pada setiap pot.
4.      Letakkan keempat pot di tempat yang cukup terkena cahaya matahari.
5.      Setiap dua hari, siram dengan air. Lakukan terus hingga daunnya tumbuh.
6.      Buat larutan asam dengan cara mencampurkan lima tetes sari jeruk nipis dengan satu liter air. Ukur larutan asam dengan menggunakan kertas pH. Tingkat keasaman larutan yang diharapkan adalah 3. Jika terlalu asam, tambahkan air. Jika kurang asam, tambahkan jeruk nipis.
7.      Isi satu botol penyemprot dengan larutan asam, sedangkan botol penyemprot lainnya dengan air biasa. Jangan lupa memberi tanda “air biasa” pada botol penyemprot berisi air dan label “air asam” pada botol penyemprot berisi larutan asam.
8.      Semprotkan air dalam penyemprot berlabel “air biasa” di daun pada tanaman pot berlabel “normal”.
9.      Semprotkan larutan asam dalam penyemprot berlabel “air asam” di daun pada tanaman pot berlabel “asam”
10.  Tulis pada buku catatanmu hipotesis (dugaan) tentang pertumbuhan tanaman kacang yang telah disemprot dengan air biasa dan yang disemprot dengan air asam. Hipotesa yang kamu buat perlu didasarkan pada informasi dari buku tentang pengaruh hujan asam terhadap pertumbuhan tanaman.
11.  Ulangi langkah 8 dan 9 setiap hari selama dua minggu. Ukur tinggi tanaman dengan menggunakan mistar setiap hari. Catat hasil pengukuranmu.
12.  Buatlah laporan hasil pengamatan yang berisi :
a.       Judul
b.      Tujuan
c.       Alat dan bahan
d.      Cara kerja
e.       Hasil pengamatan. Hasil pengamatan berisi tinggi tanaman dari mulai hari pertama penyemprotan hingga hari ke-14 penyemprotan dalam bentuk grafik.
f.       Kesimpulan.
Bandingkan hipotesis yang kamu buat dengan hasil percobaanmu. Apakah hasil percobaanmu mendukung hipotesis?

VI.            Hipotesis
Hujan asam terjadi karena gas belerang oksida (SO, SO2 ) bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat yang menyebabkan air hujan bersifat asam.
 Pada percobaan tersebut, tanaman kacang  yang di semprot air yang mengandung larutan asam pertumbuhannya akan terganggu dibandingkan dengan tanaman yang di semprot dengan air biasa/  aquades. Hal ini disebabkan karena :
*         Larutan asam yang telah disemprot akan larut bersama nutrisi didalam tanah yang akan menyapu kandungan tersebut sebelum tanaman kacang dapat menggunakannya untuk tumbuh.
*         Selain itu larutan tersebut  akan melepaskan zat kimia beracun seperti alumunium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya tanaman kacang akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
*         Larutan asam tersebut juga menghambat fotosintesis. Akibatnya, akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis yang terhambat. Sehingga menyebabkan tanaman kacang tersebut lama kelamaan akan mati.

Sedangkan tanaman kacang yang di siram dengan Aquades akan tumbuh sebagaimana mestinya, karena belum tercemar larutan asam.





VII.            Hasil
v  Table Pengamatan Tanaman Kacang

Hari/ Tanggal
Asam Kering
Netral Kering
Keterangan
Senin,07-05-2012
8 cm
4 cm
-       Kacang yang disemprot larutan asam daunnya lebih kecil (sempit) dan tanaman kacang tersebut layu.
-       Sedangkan kacang yang disemprot dengan air biasa daunnya lebih besar (lebar) dan tanaman tumbuh subur.
Rabu, 09-05-2012
13 cm
8 cm
Jumat, 11-05-2012
19 cm
12 cm
Senin, 14-05-2012
21 cm
18 cm
Rabu, 23-05-2012
22 cm
23 cm
Jumat, 25-05-2012
23 cm
24 cm

Gambar grafik pengamatan
 







                                                                                                                                                                                                                                                                               
                                                                                                       




 




Analisis :
Dari grafik tersebut, dapat diketahui bahwa tanaman kacang pada semua perlakuan mengalami penambahan panjang tetapi yang membedakan satu dengan yang lain yaitu perkembangan dan pertumbuhan tanaman serta bentuk fisik tanaman.
Pada tanaman kacang yang disiram larutan asam pertumbuhannya lebih lambat dibanding dengan tanaman kacang yang disiram Aquades. Kacang tanah dapat tumbuh dengan optimum apabila di siram Aqudes atau pada pH 5,6.

Pada pH di bawah 5,6 pertumbuhan tanaman kacang tidak optimum karena pada pH tersebut bakteri bintil dan proses nitrifikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu pada pH yang terlalu masam, tanaman akan mengalami keracunan Al. Keracunan Al akan menghambat pembelahan sel akibatnya akan terjadi pemendekan akar. Selain itu keracunan Al juga akan mengakibatkan gangguan penyerapan hara mineral, sehingga akan terjadi penggabungan Al dengan dinding sel yang mengakibatkan terjadinya penebalan dinding sel pada akar.

v  Gambar Tanaman Kacang

Gambar Netral Rendam
 





















Gambar Asam Kering













VIII.            Pembahasan
Setelah melakukan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa biji kacang dapat tumbuh bukan karena direndam maupun tidaknya biji, melainkan karena:
-             mutu dan kualitas kacang itu sendiri
-             media penanaman
-             cara menanam
-             cahaya yang diterima
Setelah tanaman kacang tingginya sama, salah satu kacang disiram air yang mengandung karutan asam, sedangkan kacang yang lain disiram air biasa/ Aquades.
Pada hari pertama tanaman yang disiram larutan asam tumbuh seperti biasa. Pada  semua perlakuan mengalami penambahan panjang tetapi yang membedakan satu dengan yang lain yaitu perkembangan dan pertumbuhan tanaman serta bentuk fisik tanaman.
Setelah disiram larutan tersebut, ternyata tanaman kacang masih tetap tumbuh, tetapi pertumbuhannya lebih lambat dibanding dengan tanaman kacang yang disiram air biasa. Hal itu disebabkan karena Larutan asam yang telah disemprot akan larut bersama nutrisi didalam tanah yang akan menyapu kandungan tersebut sebelum tanaman kacang dapat menggunakannya untuk tumbuh.
Selain itu, semakin lama tanaman yang disiram larutan asam, daun dan batangnya lebih kecil dibanding  dengan tanaman kacang yang disiram air biasa. Hal itu dikarenakan larutan tersebut  akan melepaskan zat kimia beracun seperti alumunium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran ataupun layu, selebihnya tanaman kacang akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Kacang tanah dapat tumbuh dengan optimum apabila di siram Aqudes atau pada pH 5,6. Pada pH di bawah 5,6 pertumbuhan tanaman kacang tidak optimum karena pada pH tersebut bakteri bintil dan proses nitrifikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu pada pH yang terlalu masam, tanaman akan mengalami keracunan Al. Keracunan Al akan menghambat pembelahan sel akibatnya akan terjadi pemendekan akar. Selain itu keracunan Al juga akan mengakibatkan gangguan penyerapan hara mineral, sehingga akan terjadi penggabungan Al dengan dinding sel yang mengakibatkan terjadinya penebalan dinding sel pada akar.
Pada pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang telah kami buat terbukti kebenarannya. Namun hasil percobaan tersebut belum sepenuhnya akurat. Kesalahan percobaan dapat disebabkan karena :
ü Kurangnya ketelitian dalam mengukur
ü Kesalahan praktikan dalam pengukuran dan penghitungan
ü Factor lingkungan atau abiotik seperti tanah, air, cahaya dan kelembapan.










IX.            Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kacang tanah dapat tumbuh dengan optimum apabila di siram Aqudes atau pada pH 5,6. Pada pH di bawah 5,6 pertumbuhan tanaman kacang tidak optimum karena pada pH tersebut bakteri bintil dan proses nitrifikasi tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu pada pH yang terlalu masam, tanaman akan mengalami keracunan Al. Keracunan Al akan menghambat pembelahan sel akibatnya akan terjadi pemendekan akar.
Selain itu larutan asam tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kacang menjadi lambat dan terhambat karena Larutan asam yang telah disemprot akan larut bersama nutrisi didalam tanah yang akan menyapu kandungan tersebut sebelum tanaman kacang dapat menggunakannya untuk tumbuh. Selain itu, larutan tersebut  akan melepaskan zat kimia beracun seperti alumunium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran ataupun layu, selebihnya tanaman kacang akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.


X.            Daftar Pustaka
Ø  Syamsuri, Istamar., dkk. 2007. IPA Biologi untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga
Ø  Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Ø  Reza Fredo Simarmata. Dampak Hujan Asam Terhadap Perkecambahan Tanaman Budidaya. (Online). (http://putrakecilibu.blogspot.com/2012/04/dampak-hujan-asam-terhadap.html/, diakses pada hari Sabtu, 26 Mei 2012, pukul 09.37).
Ø  Anonim. Hujan Asam. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam, diakses pada hari Kamis, 24 Mei 2012, pukul 13.20)








Kebumen, 28 Mei 2012
Praktikan,




Maya Afifah
 

MAYA'S LIFE Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review